Archive for the ‘SERBA-SERBI’ Category

Hipnotis Sederhana Untuk Anak Balita Atau Anak Penderita Autis

Oktober 17, 2010

Hipnotis Sederhana Untuk Anak Balita Atau Anak Penderita Autis

 

Hipnotis merupakan sebuah teknik untuk “membuka” pikiran bawah sadar, dan selanjutnya memasukkan sugesti atau saran sesuai dengan keperluan.

Teknik hipnotis mempergunakan seni komunikasi verbal dan non verbal yang sangat persuasif, sehingga pada umumnya hipnotis diterapkan kepada mereka yang sudah memahami komunikasi. Oleh karena hipnotis formal hanya efektif untuk anak yang telah berusia minimal sekitar 7-8 tahun. Untuk anak-anak balita sebaiknya dipergunakan hipnotis informal atau komunikasi yang berpola hipnotis.

Hipnotis informal merupakan teknik komunikasi yang berpola khusus, sehingga tidak secara otomatis setiap orang dapat menguasainya. Oleh karena itu berikut ini diberikan teknik yang sangat sederhana untuk “memasukkan” sugesti ke anak balita, dimana teknik ini relatif dapat dilakukan oleh setiap orang tua.

Gelombang otak (Brainwave)

Aktivitas pikiran manusia dapat diukur dengan sebuah perangkat yang disebut EEG, yang dapat memonitor gelombang otak seseorang yang terkait dengan aktivitas pikirannya. Terdapat 4 wilayah utama gelombang otak, yaitu : Beta (kondisi aktif), Alpha (kondisi tenang dan fokus), Theta (kondisi sangat tenang), dan Delta (kondisi tidur).

Kondisi hipnotis yang dalam (deep trance) setara dengan kondisi gelombang Theta. Teknik hipnotis adalah seni untuk membawa seseorang dari kondisi aktif (Beta) ke kondisi tenang (Alpha & Theta).

Kondisi Theta adalah kondisi dimana pikiran sadar tidak aktif, dan pikiran bawah sadar bersifat reseptif, atau mudah menerima saran & sugesti dari luar. Kondisi Delta adalah kondisi dimana pikiran bawah sadar tidak aktif, tetapi pikiran bawah sadar non reseptif.

Aktifitas gelombang otak menjelang tidur

Berdasarkan penjelasan di atas, maka ketika manusia menjelang tidur, yang terjadi adalah penurunan gelombang otak yang menyebabkan terjadinya perpindahan area, yaitu dari Beta, turun ke Alpha, kemudian turun lagi ke Theta, dan akhirnya memasuki tidur sempurna yaitu Delta. Hal ini juga berlaku bagi anak-anak.

Berdasarkan prinsip bahwa proses tidur adalah proses perpindahan gelombang otak, maka sugesti dapat dimasukkan ketika gelombang otak diperkirakan sudah mulai menyentuh Theta, tetapi belum memasuki Delta.

Secara praktis, saran atau sugesti untuk anak dapat mulai diucapkan ketika anak mulai tertidur, karena tidur di awal ini belumlah tidur sempurna (Delta) melainkan suatu kondisi dimana pikiran bawah sadar memiliki sifat paling reseptif (Theta). Walaupun kondisi Theta belum merupakan tidur “sempurna” akan tetapi bagi Subyek dalam hal ini anak, tidur ini tetap dirasakan sebagai tidur sempurna, sehingga kemungkinan anak tidak akan mendengarkan sugesti yang diberikan, tetapi sugesti ini justru didengarkan dengan baik oleh pikiran bawah sadar mereka, sehingga berproses kepada perubahan perilaku sesuai dengan yang diinginkan.

Jika tepat ketika anak baru mulai tertidur atau sudah mulai tidak merespon suara luar, maka orang tua dapat mulai mengucapkan kalimat-kalimat saran, lakukan sekitar 15 menit secara berkesinambungan. Hal ini penting, karena jika sugesti sempat terhenti beberapa menit, maka anak akan “meluncur” memasuki gelombang Delta, atau gelombang tidur alamiah.

Fenomena ini sebenarnya sudah sering dialami anak dimanapun juga, yaitu mereka mudah mengingat dongeng menjelang tidur, walaupun mungkin ketika dongeng ini baru dibacakan, mereka sudah tertidur dengan pulas. Hal ini menunjukkan bahwa dongeng tersebut justru didengarkan oleh pikiran bawah sadar, sehingga menjadi ingatan yang sangat kuat.

Teknik ini juga dapat diterapkan kepada anak autis, karena bagi penderita autis tentu tidak dapat diterapkan hipnotis formal, karena fokus menjadi permasalahan utama bagi anak penderita autis.

Untuk mempermudah orang tua, maka ucapan sugesti dapat direkam ke sebuah alat pemutar lagu, misal kaset, MP3 player, dll. Hal ini juga efektif, selama anak tidak terganggu tidurnya dengan posisi headphone yang ditempelkan ke telinganya. Dengan alat bantu ini tentu sugesti dapat dilakukan lebih lama lagi.

Source : Hipnotis.net

Filsafat Jawa yang hampir terlupakan

Oktober 17, 2010

Filsafat Jawa yang hampir terlupakan

Dalam menghadapi kehidupan yang semakin tidak menentu ini, mungkin ada baiknya kalau kita mencoba merenung, menggali kembali ajaran-ajaran bijak generasi pendahulu kita yang mungkin akan sangat berguna bagi kehidupan masyarakat sekarang ini. Ajaran yang bukan hanya diperuntukkan bagi masyarakat Jawa saja, tetapi juga bisa bermanfaat bagi siapapun yang ingin mempelajarinya.

-ojo dumeh, ojo gumunan, ojo kagetan

jangan merasa paling, jangan mudah kagum, jangan gampang terkejut

– Ajining dhiri dumunung ing kedhaling lathi

Nilai diri seseorang terletak pada apa yang diucapkan

– Ajining sarira dumunung ing busana Nilai badaniah seseorang terletak pada apa yang dipakai – Memayu hayuning bawana

Kewajiban melindungi bagi kehidupan didunia

– Sukeng tyas yen den hita

Bersedia menerima nasihat, kritik, tegoran

– Jer basuki mawa beya

Keberhasilan seseorang diperoleh dengan pengorbanan

– Amemangun karyenak tyasing sesama

Membuat enaknya perasaan orang lain

– Kridhaning ati ora bisa mbedhah kuthaning pasthi

Gejolak jiwa tidak bisa merubah kepatian

– Budi dayane manungsa ora bisa ngungkuli garise Kang Kuwasa

Sekuat usaha manusia tidak akan bisa mengatasi takdir Yang Maha Kuasa

– Sura dira jayaningrat lebur dening pangastuti

Kemarahan dan kebencian akan hilang oleh sikap lemah lembut

– Tan ngendhak gunaning janma

Tidak merendahkan kepandaian manusia

Meski demikian masih ada anggapan deri beberapa orang yang salah menafsirkan misalnya

– Mangan orang mangan waton kumpul

Menunjukkan yang penting itu kumpul, bukan sekadar kumpul, tetapi kerukunannya. Demi kerukunan kita harus melakukan apa pun. Kalau perlu sampai tidak makan. Jadi, bukannya pengertian makannya yang dikedepankan.

Sebenarnya filsafat Jawa tidak ada yang keliru. Yang salah adalah penafsirannya. Banyak sekali kasus yang menafsirkan secara keliru sehingga pandangan terhadap orang Jawa menjadi tidak tepat lagi. Kalau sudah begitu, siapa yang salah ? yang menafsirkan atau anjuran bijak itu ? Jadi mungkin, apabila kita selalu berpedoman atas pemikiran yang positif dalam menafsir suatu kalimat, diharapkan output yang kita dapatkan juga akan bisa berakibat positif buat kita.

 

MEDITASI

Oktober 17, 2010

Meditasi Cinta Kasih (2)

Duduklah dengan tenang. Posisi badan tegak tapi tidak tegap.
Pusatkan perhatian pada nafas yang masuk dan keluar. Tarik nafas…hembuskan…
Sadari nafas yang masuk dan keluar
Tarik nafas…hembuskan…

Bayangkan di depan kalian ada rupang yang besar
Sang Buddha sedang duduk dalam posisi meditasi sama seperti kalian
Wajah Buddha begitu tenang
Tubuh Buddha berwarna kuning keemasan
Dari tubuh Buddha keluar sinar cinta kasih dan kebijaksanaan
Sinar cinta kasih dan kebijaksanaan memancar ke seluruh penjuru
Memancar juga ke diri kalian

Rasakan cinta kasih dan kebijaksanaan masuk ke dalam diri kalian
Saat ini, kalian telah memiliki cinta kasih dan kebijaksanaan
Pancarkanlah cinta kasih itu ke seluruh penjuru

Kepada kedua orang tua kalian
Sambil berkata dalam hati
Semoga orang tuaku sehat
Semoga orang tuaku bahagia

Kepada saudara-saudara kalian
Semoga saudara -saudaraku sehat
Semoga saudara -saudaraku bahagia

Pancarkanlah juga kepada teman-teman kalian dan berkatalah dalam hati
Semoga teman -temanku sehat
Semoga teman -temanku bahagia

Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Semoga semua makhluk hidup berbahagia

Sadhu…(3x)

 

 

 

Meditasi Perenungan Sifat Luhur Buddha

Duduklah dalam posisi meditasi. Bayangkan Buddha dalam pikiranmu. Konsentrasilah pada renungan yang dibacakan kakak pembina.

Demikianlah Bhagava,
Yang Maha Suci,
Yang Tercerahkan Sempurna,
Yang Sempurna Menempuh Jalan,
Pengenal Segenap Alam,
Pembimbing Makhluk yang Tiada tara,
Guru Para Dewa dan Manusia,
Yang Sadar.
Junjungan Yang Dimuliakan
Dalam diriku juga ada benih Buddha
Semoga aku juga dapat menjadi Buddha

Meditasi Pernapasan

Bagi seorang pemula, meditasi pernapasan / Anapanasati adalah meditasi yang mudah untuk dilakukan. Caranya dengan memperhatikan napas masuk dan keluar. Berikut ini panduan bagi kakak pembina saat anak-anak melakukan meditasi.

Marilah kita duduk bersila dengan santai dan punggung tegak. Kita akan mulai melakukan meditasi pernapasan. Matanya pelan-pelan ditutup. Sadarilah napas yang keluar dan masuk.
Napas masuk adalah kebahagiaan
Napas keluar adalah kebahagiaan
Kusadari, napasku masuk
Kusadari, napasku keluar

Napas masuk mengiringi hidupku
Napas keluar mengiringi hidupku
Aku sadar sedang menghirup napas
Aku sadar sedang menghembus napas

Saat duduk, menghirup napas
Saat duduk, menghembus napas
Setiap saat aku menghirup napas
Setiap saat aku menghembus napas

Aku bahagia
Aku bahagia
Aku bahagia
Aku bahagia

Meditasi Cinta Kasih 1

Salah satu jenis meditasi yaitu meditasi cinta kasih / Metta Bhavana. Berikut adalah panduan yang dapat dibacakan oleh kakak pembina saat anak-anak melakukan meditasi.

Duduklah bersila dengan nyaman, tetapi tetap tegak. Hari ini kita akan mengadakan meditasi cinta kasih. Adik-adik, perlahan menutup matanya. Pusatkan pikiran adik-adik pada renungan yang dibacakan kakak pembina dan bayangkan adik-adik berada di taman tersebut.

Adik-adik, kita berada di suatu taman yang indah sekali
Ada burung-burung kecil yang saling berkicau
Begitu juga dengan sepasang rusa yang saling mengasihi
Betapa hangatnya kasih sekumpulan kelinci di taman bunga itu

Ternyata bukan mereka saja yang saling mengasihi
Seluruh taman diliputi oleh cinta kasih
Baik dari hewan yang kecil seperti serangga
Maupun hewan yang besar seperti gajah

Begitu hangat dan indahnya cinta kasih
Semoga aku bahagia
Terbebas dari keserakahan, kebencian, dendam, iri hati, amarah, dengki
Semoga aku bermurah hati dan dapat menolong orang lain
Semoga aku selalu ramah tamah, hatiku penuh kasih sayang
Semoga aku dapat memandang semua orang sebagai keluarga sendiri
Semoga aku tenang, penuh damai, bahagia

Semoga aku sehat dan bahagia
Semoga orang tuaku sehat dan bahagia
Semoga guru-guruku sehat dan bahagia
Semoga keluargaku sehat dan bahagia
Semoga teman-temanku sehat dan bahagia
Semoga semua makhluk sehat dan bahagia

Tak Ada Yang Bisa Menghentikan Mereka Yang Pantang Menyerah

Oktober 17, 2010

Tak Ada Yang Bisa Menghentikan Mereka Yang Pantang Menyerah

Anda pernah gagal? Aneh sekali jika tidak. Karena, setiap orang yang pernah membuat pencapaian bermakna, pasti pernah gagal. Jadi, jika merasa tidak pernah gagal; mungkin perlu dicek kembali pencapaian-pencapai an kita selama ini. Tetapi, sungguhkah setiap orang yang pernah mencoba pernah gagal? Ya. Memang demikian. Tetapi, mengapa ada orang yang kemudian berhasil, dan ada yang tidak? Tahukah anda apa gerangan penyebabnya?

”Aku tidak pernah kehilangan rasa kagum pada pohon pisang.” begitu saya bilang kepada istri saya ketika melintasi pintu gerbang komplek perumahan kami. Disana ada sebidang tanah kosong yang ditumbuhi beberapa rumpun pohon pisang. Ketika melintasinya, saya melihat beberapa batang pohon yang tumbuh dari pohon yang sudah ditebang. ”Karena,” saya melanjutkan. ”Mereka tidak pernah berhenti untuk tumbuh meski sudah ditebang.” Mendengar pernyataan itu, istri saya tertawa geli. ”Iya,” katanya. ”Temanku sampai mencincangnya berkali-kali.” lanjutnya. ”Mencincang pohon pisang?” Saya dilanda keheranan. Kok ada orang yang mencincang pohon pisang. Bagi saya, kata ’mencincang’ memiliki unsur horor yang diciptakan dari kekesalan seseorang terhadap sesuatu. Kecuali ’daging cincang’, tentu saja.

Lalu, istri saya menceritakan tentang temannya yang membeli sebuah rumah minimalis yang cantik. Namun, dihalaman rumahnya terdapat pohon pisang. Rasanya janggal ditengah kota ada rumah minimalis yang ’dihiasi’ pohon pisang dihalamannya. Sangat mengganggu pemandangan. Maka, ditebanglah pohon pisang itu. Masalahnya, setiap kali ditebang sang pemilik baru rumah minimalis itu; sang pohon pisang selalu tumbuh lagi. Ditebang lagi. Tumbuh lagi. Sampai-sampai pemilik rumah kesal. Hingga, suatu kali dicincangnya itu batang pohon pisang. Matikah pohon pisang itu setelah dicincang? Subhanallah. Dia tumbuh lagi!

Setelah seluruh upayanya untuk ’mematikan’ pohon pisang itu gagal, akhirnya teman istri saya memutuskan untuk ’mengijinkannya’ tumbuh dihalaman. ”Yah sudahlah…, kalau berbuah nanti bisa dimakan juga,” begitu sang pemilik rumah bilang.
Anda yang pernah membaca buku pertama saya ’Belajar Sukses Kepada Alam’ tentu masih ingat kisah seorang petani yang mengajarkan nilai-nilai keteguhan hati kepada anaknya. Beliau menggunakan pohon pisang sebagai media untuk menunjukkan keutamaan sifat pantang menyerah itu. Sebab, pohon pisang; tidak mau mati ketika ditebang. Dia hanya akan bersedia mati, setelah dia berbuah. Kalau dia ditebang sebelum berbuah, jangan harap anda dapat membunuhnya. Lalu, petani itu berkata kepada anaknya; ”Ada satu cara yang tidak mungkin membiarkan engkau gagal, Nak.” ”Apakah gerangan itu Ayahanda?” Tanya sang anak. ”Yaitu, engkau tidak berhenti melakukan sesuatu; sebelum berhasil.” jawabnya.

Apa yang saya ceritakan diatas bukanlah kisah rekaan belaka. Melainkan sebuah realitas yang jika kita resapi maknanya; akan menunutun kita kepada sebuah keunggulan pribadi kelas tinggi. Sebab, seseorang yang memiliki semangat hidup seperti pohon pisang tidak akan pernah berhenti sebelum dia berhasil mewujudkan cita-citanya. Karena, falsafah hidup pohon pisang berbunyi;”tidak akan pernah menyerah, sebelum berbuah.” Sehingga, orang-orang yang menerapkan falsafah itu; tidak akan pernah menyerah, sebelum berhasil mewujudkan tujuan hidupnya.

Apa tujuan hidup anda? Saya tidak tahu. Yang pasti, tidak satupun manusia dimuka bumi ini yang tidak memiliki tujuan hidup. Apa tujuan hidup pohon pisang? Untuk berbuah. Kita tanya sekali lagi; apa tujuan hidup anda? Mungkin untuk berbuah juga. Namun, buah yang kita hasilkan bukan berupa tumbuhnya organ atau bagian tubuh secara fisikal. Melainkan, sebuah karya yang dihasilkan oleh tindakan dan perbuatan yang kita lakukan.

Jikapun kita masih belum mampu mendifinisikannya, tidak berarti tidak memilikinya. Karena, manusia normal memiliki ’will’ atau kehendak. Sehingga, pastilah mereka mempunyai dorongan dari dalam diri untuk berprestasi. Atau mencapai sesuatu dalam hidupnya. Oleh karenanya, sekalipun kita belum mampu mendefinisikan tujuan hidup kita dengan jelas, namun kita selalu memiliki keinginan untuk mencapai sesuatu. Dan itu bisa berarti sebuah anak tangga untuk menuju kepada wujud ’tujuan hidup itu’. Misalnya, ingin mendapatkan jabatan lebih tinggi lagi. Ingin memiliki uang lebih melimpah lagi. Ingin menjual lebih banyak lagi. Ingin memberi manfaat kepada orang lain lebih besar lagi. Ingin menjadi orang yang lebih penyayang. Dan sebagainya. Anda tentu memiliki keinginan-keinginan semacam itu, bukan?

Sekarang, coba periksa lagi; apakah perjalanan kita untuk mewujudkan keinginan itu selalu berjalan dijalur mulus. Atau selalu melintasi jalan terjal, licin, dan berliku? Yah, kadang-kadang segala sesuatu berjalan seperti yang kita inginkan. Namun, kita tahu bahwa tidak selamanya semudah itu. Pada saat segala sesuatunya indah, tentu hati kita berbunga-bunga. Hingga kita sering lupa daratan. Namun, pada saat segala sesuatunya begitu sulit; kita sering sekali mudah patah semangat. Dan gampang menyerah.

Padahal, pohon pisang itu tidaklah demikian. Bahkan setelah berkali-ali dicincang; dia tumbuh lagi. Dan terus tumbuh lagi. Saat sang pemilik rumah menemukan bahwa tidak ada gunanya terus menerus menebang pohon pisang; kita jadi tahu bahwa tak ada yang bisa menghentikan mereka yang pantang menyerah. Sebab, mereka yang pantang menyerah tidak akan pernah berhenti untuk berusaha. Seberat apapun tantangan yang mereka hadapi. Seperih apapun penderitaan yang mereka alami. Sesulit apapun rintangan yang mereka lintasi.

Duh, andai kita mampu mencerna falsafah pohon pisang itu. Lalu meresapinya didalam hati. Kemudian menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin tak ada satu hal pun dimuka bumi ini. Yang mampu membuat langkah kita terhenti. Karena, dengan falsafah itu; maka kita. Tidak akan pernah berhenti.Sebelum Berhasil. Mewujudkan. Tujuan hidup kitaMari Berbagi Semangat! Dadang KadarusmanLearning Facilitator of “Business Process And Continuous Improvement”

Program http://www.dadangka darusman. com/Catatan Kaki: Ada satu cara yang pasti membuat kita berhasil. Yaitu, tidak berhenti melakukan sesuatu; sebelu

Apakah Arti Seorang Sahabat ?

Oktober 17, 2010

Apakah Arti Seorang Sahabat ?

Apa perbedaanya teman dengan sahabat ? Teman adalah seseorang yang kita kenal dan seseorang yang bisa kita jumpai disaat tertentu atau tidak selamanya kita jumpai. Mencari teman itu mudah bahkan sangat mudah, kita cuma menemui orang yang tidak kita kenal, lalu mengajaknya kenalan, ketika sudah kenal maka ia sudah bisa kita anggap sebagai teman. Sementara Sahabat Ada yang bilang adalah teman yang benar-benar dekat sampai tahu hal-hal kecil tentang kita. Ada juga yang bilang sahabat itu kalau kemana-mana selalu bareng.Tapi sepertinya opini ini lah yang paling benar, ” Sahabat itu adalah teman dalam suka dan duka, tapi tahu batas dimana suatu saat ketika teman dapat masalah, kita harus membiarkan dia mengatasi masalahnya sendiri agar teman tersebut tumbuh lebih matang dan mandiri.” Terkadang kita dengan enteng menyebut, dia itu sahabat saya. Tapi ketika ditanya ini itu tentang sahabat yang berhubungan dengan keluarga, pendidikan dan lain-lain, bingung menjawabnya. Dari situ kita berpikir, apa kita ini sahabat yang baik? Apa kita pantas disebut sahabat?. Tapi memang persahabatan itu bukan dinilai dari sedalam apa kita tau tetek bengek orang tersebut, melainkan sedalam apa kita memahami orang tersebut. Ada pernyataan,seorang sahabat, “ Saya tidak berharap untuk jadi orang yang terpenting dalam hidup kamu, itu permintaan yang terlalu besar. Saya cuma berharap suatu hari nanti kalau dengar nama saya, kamu bakal tersenyum dan bilang, dia sahabat saya.” Pernyataanya mencerminkan begitu tulusnya Ia menjalani Persahabatan. Kesimpulan,Seorang sahabat tetap memberi ruang gerak pribadi, privacy sebagai seorang manusia. Dan kita akan merasa dekat dengan dia walaupun tidak bertemu dan tidak ada kontak dalam waktu yang lama. Karena persahabatan itu pada dasarnya dari ikatan hati.Tidak hilang walaupun dimensi jarak memisahakan kita. Kita harus mengakui bagaimanapun juga kita tidak bisa menghilangkan dia dari hatikita. Dan tanpa teman, kita tidak akan seperti sekarang ini. Memang Arti Sahabat terlalu sulit untuk di definisikan,namun arti hadirnya dalam hidup kita begitu besar.Sudahkah sobat menemukan Sahabat sejati ?.

EUTHANASIA DAN AGAMA BUDDHA

April 22, 2010

EUTHANASIA DAN AGAMA BUDDHA

Euthanasia adalah suatu tindakan mengakhiri dengan sengaja kehidupan mahluk yang sakit parah maupun mahluk dalm kondisi koma dan mempunyai kemungkinan kecil untuk sembuh. Dalam bidang kedokteran, euthanasia boleh dilakukan dengan alasan yang kuat misalnya atas keinginan pribadi dari orang yang ingin di euthanasia. Bila euthanasia dilakukan harus ada persetujuan dulu dari keluarga yang bersangkutan. Biasanya euthanasia dilakukan pada seseorang yang mengalami penyakit yang sudah parah maupun dalam kondisi koma dan dalam keadaan terpaksa dan tidak ada jalan lain. Misalnya seseorang mempunyai penyakit yang sangat parah, tidak ada kemungkinan untuk sembuh dan sangat menderita maka dengan terpaksa melakukan aborsi karena tidak tega melihat orang tersebut menderita. Dalam keadaan masyarakat secara umum euthanasia dapat dilakukan dengan alasan tidak ada cara lain selain melakukan euthanasia.

Dalam sudut pandang Buddhis, kasus euthanasia seharusnya tidak boleh dilakukan karena merupakan suatu pembunuhan yang menyebabkan karma buruk. Agama Buddha menanggapi masalah euthanasia antara setuju dengan tidak setuju. Alasan tidak boleh dilakukannya euthanasia adalah kita sebagai umat Buddha tidak boleh membunuh, adanya kemungkinan untuk sembuh bagi orang yang menderita penyakit maupun yang sedang dalam keadaan koma. Kita harus merawat dengan sekuat tenaga terhadap keluarga kita yang mengalami penyakit yang parah maupun dalam keadaan koma. Misalnya orang yang sakit yang ingin dieuthanasia saja karena sudah tidak tahan dengan sakit yang dideritanya, maka kita sebagai keluarganya tidak memperbolehkan hal tersebut karena hal tersebut adalah bunuh diri. Misalnya orang tersebut jadi melakukan euthanasia maka akan menambah karma buruknya sendiri karena ia menyuruh seseorang untuk membunuh dan ia melakukan bunuh diri. Kasus euthanasia banyak dilakukan dengan alasan ekonomi karena pihak keluarga tidak mempunyai uang yang cukup untuk merawat orang yang sedang menderita penyakit yang parah maupun yang mengalami koma. Orang yang sakit tersebut misalnya dirawat dirumah sakit dalam waktu yang lama. Keluarga sudah tidak sanggup membayar biaya dirumah sakit dan sudah tidak ada orang yang membantu maka seharusnya dibawa kerumah dan dirawat dirumah karena tidakl mempunyai biaya. Keluarga tidak boleh melakukan euthanasia tetapi harus merawatnya dengan sekuat tenaga meskipun orang yang sakit sudah sangat menderita. Ada kasus misalnya orang dirumah sakit dalam kondisi koma dan sangat tergantung pada peralatan medis. Keluarganya tidak bisa lagi menanggung biayanya bila peralatan medisnya dicabut maka ia akan mati. Hal tersebut yang mengharuskan untuk melakukan euthanasia karena keadaan tersebut.

Kasus euthanasia sering dilakukan dengan alasan ekonomi. Kita sebagai umat Buddha seharusnya menghindari euthanasia karena merupakan pembunuhan. Terlebih lagi misalnya orang tua kita sendiri yang akan kita euthanasia, hal tersebut adalah suatu karma buruk yang sangat berat dan mengakibatkan lahir dialam neraka. Euthanasia boleh dilakukan dalam keadaan yang sangat tidak menguntungkan. Contohnya dalam kasus diatas orang yang dalam kondisi koma yang tergantung pada peralatan medis. Kita sebagai umat Buddha sebisa mungkin menghindari euthanasia. Kita harus berusaha semaksimal mungkin merawat keluarga kita yang mengalami penyakit yang sangat parah dan mengalami koma tanpa melakukan euthanasia.

PANDANGAN AGAMA BUDDHA TENTANG ABORSI

April 22, 2010

PANDANGAN AGAMA BUDDHA TENTANG ABORSI

PABDANGAN AGAMA BUDDHA TENTANG ABORSI

Dalam perkembangan dunia saat ini, masalah sosial mulai muncul sebagai masalah yang sangat komplek. Kehidupan sosial kemasyarakatan sering dihadapkan pada permasalahan yang serius. Kita akan membahas masalah aborsi dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Aborsi yaitu pengguguran kandungan karena berbagai alasan. Aborsi pada dasarnya malanggar hak setiap manusia untuk hidup. Aborsi yang dilakukan oleh manusia sering kali dilakukan oleh anak-anak muda yang melakukan hubungan seks bebas sebelum menikah tanpa memperhitungkan akibat yang akan ditimbulkan. Anak muda yang melakukan hubungan kelamin secara bebas akan menimbulkan dampak yang negatif karena pasangan wanitanya bisa hamil. Hal tersebut yang membuat kebingungan dari pasangan muda tersebut karena dalam usia yang masih muda mereka akan menjadi orang tua, belum mempunyai perekonomian yang mapan, dan lain sebagainya karena alasan tersebut maka pasangan wanita akan melakukan aborsi.

Selain aborsi yang dilakukan oleh anak muda juga dilakukan oleh ibu yang telah mengandung karena berbagai alasan. Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan aborsi bisa dilakukan dengan alasan bayi dalam kandungan dapat mempengaruhi kesehatan ibu bahkan dapat mengancam keselamatan nyawa ibu. Dalam kasus pemerkosaan, abosi dapat dilakukan karena dapat mengganggu kesehatan mental si ibu. Janin didalam kandungan dalam kondisi abnormal serta seorang ibu yang terkena penyakit HIV/AIDS, maka aborsi bisa dilakukan. Dari faktor sosial ekonomi, seorang ibu bisa melakukan aborsi, misal ibu tersebut tidak mempunyai cukup uang untuk menghidupi calon bayi dan mempengaruhi kehidupan si bayi nantinya. Serta dalam suatu negara yang mempunyai populasi yang sangat cepat, aborsi mungkin dilakukan untuk menghindari pertambahan penduduk yang cepat. Hal-hal tersebut yang menjadi alasan mengapa aborsi diperbolehkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Dari sudut pandang Buddhis aborsi bisa di toleransi dan dipertimbangkan untuk dilakukan. Agama Buddha, umat Buddha terdiru dari dua golongan yaitu pabbajita dan umat awam. Seorang pabbajita mutlak tidak boleh melakukan aborsi karena melanggar vinaya yaitu parajjika. Tetapi sebagai umat awam aborsi boleh dilakukan dengan alasan yang kuat. Misal janin dalam kandungan dalam kondisi abnormal yang dapat membahayakan kesehatan ibu bahkan dapat mengancam keselamatan ibu. Aborsi dalam agama Buddha merupakan suatu pembunuhan yang tidak diperbolehkan yang dapat menimbulkan karma buruk. Tetapi agama Buddha tidak melarang secara multak orang yang melakukan aborsi. Dengan alasan yang sangat kuat aborsi dapat dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Hal terbaik untuk tidak melakukan aborsi adalah menghindari terjadinya aborsi misal tidak melakukan hubungan seks bebas yang bisa memungkinkan terjadinya aborsi. Dalam kasus lain yang tidak dapat dihindari untuk terjadinya aborsi boleh dilakukan dengan alasan tidak ada cara lain yang terbaik dan dengan alasan yang sangant kuat. Aborsi boleh dilakukan dengan kondisi yang sangat sulit akan tetapi seminimal mungkin untuk menghindari terjadinya aborsi karena dalam agama buddha aborsi merupakan suatu pembunuhan yang tidak diperbolehkan karena menghilangkan nyawa suatu mahluk yang mengakibatkan karma buruk.

PERDAGANGAN MANUSIA (HUMAN TRAFFICKING) DAN BUDDHISME

April 19, 2010

PERDAGANGAN MANUSIA (HUMAN TRAFFICKING) DAN BUDDHISME

Isu perdagangan manusia atau trafficking khususnya perempuan dan anak berapa bulan terakhir cukup mendapat soroton di berbagai media massa. Media massa tidak hanya sekedar menyoroti kasus-kasus tersebut saja akan tetapi juga lika- liku tindakan penyelamatan yang dilakukan aparat penegak hukum terhadap korban serta bagaimana upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan tersebut.

Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mendefinisikan trafficking sebagai: Perekrutan, pengiriman, pemindahan, penampungan, atau penerimaan seseorang, dengan ancaman, atau penggunaan kekerasan, atau bentuk-bentuk pemaksaan lain, penculikan, penipuan, kecurangan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, atau memberi atau menerima bayaran atau manfaat untuk memperoleh ijin dari orang yang mempunyai wewenang atas orang lain, untuk tujuan eksploitasi. (Protokol PBB tahun 2000 untuk Mencegah, Menanggulangi dan Menghukum Trafficking terhadap Manusia, khususnya perempuan dan anak-anak; Suplemen Konvensi PBB mengenai Kejahatan Lintas Batas Negara)

Trafficking disebabkan oleh beberapa hal yang terdiri dari bermacam-macam kondisi serta persoalan yang berbeda-beda antara lain : rendahnya tingkat pendidikan, status sosial, kemiskinan (misalnya orang tua memiliki hutang dan harus membayar dengan tenaganya tanpa memberi upah), kurangnya wawasan, kurang memahami ajaran agama, dll.

Ada beberapa bentuk trafficking manusia yang terjadi pada perempuan dan anak-anak:

  1. Kerja paksa seks & eksploitasi seks – baik di luar negeri maupun di wilayah Indonesia.
    1. Pembantu rumah tangga (prt) – baik di luar ataupun di wilayah indonesia.
    2. Bentuk lain dari kerja migran – baik di luar ataupun di wilayah indonesia.
    3. Penari, penghibur & pertukaran budaya – terutama di luar negeri.
    4. Pengantin pesanan – terutama di luar negeri
  2. Beberapa bentuk buruh/pekerja anak – terutama di indonesia.
  3. Trafficking/penjualan bayi – baik di luar negeri ataupun di indonesia
  4. Bahkan ada juga yang diambil organ tubuhnya untuk diperjual-belikan

Sasaran yang rentan menjadi korban perdagangan perempuan antara lain:

  1. Anak-anak jalanan
  2. Orang yang sedang mencari pekerjaan dan tidak mempunyai pengetahuan informasi yang benar mengenai pekerjaan yang akan dipilih
  3. Perempuan dan anak di daerah konflik dan yang menjadi pengungsi
  4. Perempuan dan anak miskin di kota atau pedesaan
  5. Perempuan dan anak yang berada di wilayah perbatasan antar negara
  6. Perempuan dan anak yang keluarganya terjerat hutang
  7. Perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga, korban pemerkosaan

Pelaku biasanya memberikan iming-iming yang menggiurkan sehingga korban mudah terpancing dengan iming-iming tersebut.

Untuk mencegah terjadinya trafficking, pemerintah hendaknya mengeluarkan undang-undang dan tindakan yang tegas bagi pelaku. Mengapa harus ada undang-undang trafficking?

  1. Trafficking adalah sebuah bentuk perbudakan
  2. Trafficking adalah kejahatan yang dilakukan di seluruh dunia termasuk Indonesia
  3. Dari kasus-kasus yang di Indonesia diketahui bahwa ribuan hingga jutaan orang indonesia rentan terhadap trafficking
  4. Pelaku trafficking menjadikan orang ingin bermigrasi baik di daerah lain di Indonesia maupun ke luar negeri sebagai mangsa mereka
  5. Hukum kurang efektif mendefinisikan traficking, untuk membuat jera pelaku ataupun untuk melindungi korban.

Seperti halnya beberapa hari yang lalu, sebanyak 15 orang korban trafficking dapat melarikan diri dan pulang ke indonesia. Dengan adanya kasus seperti ini, korban berhak menerima rehabilitasi kesehatan, sosial dan berhak mendapatkan bantuan hukum serta berhak mendapatkan restitusi dari pelaku atas kerugian harta benda atau penghasilan, penderitaan psikologis, biaya pengobatan maupun biaya lain yang dikeluarkan dan yang terpenting pelaku harus ditindak pidana agar jera.

Upaya Masyarakat dalam pencegahan trafficking yakni :

  1. Memperbaiki kualitas pendidikan dari tingkat Sekolah Dasar sampai Sekolah Menegah Atas untuk memperluas angka partisipasi anak laki-laki dan anak perempuan;
  2. Mendukung keberlanjutan pendidikan dasar untuk anak perempuan setelah lulus sekolah dasar;
  3. Menyediakan pelatihan keterampilan dasar untuk memfasilitasi kenaikan penghasilan;
  4. Menyediakan pelatihan kewirausahaan dan akses ke kredit keuangan untuk memfasilitasi usaha sendiri;
  5. Merubah sikap dan pola fikir keluarga dan masyarakat terhadap trafficking anak.

TRAFFICKING MENURUT BUDDHISME

Trafficking adalah sebuah bentuk kekerasan, yang dalam agama Buddha telah melakukan pelanggaran pada Pancasila Buddhis sila yang pertama yaitu memaksakan kehendak atau kekerasan identik dengan pembunuhan, melanggar sila yang ke-3 yaitu telah melakukan perzinahan (pemerkosaan pada anak di bawah umur maupun pada wanita yang bukan istrinya).

Dalam Maha Parinibbana Sutta juga dijelaskan, bahwa ada 7 syarat bagi kesejahteraan suatu bangsa yang salah satunya adalah melarang keras adanya penculikan-penculikan terhadap wanita-wanita.

Perdagangan makhluk hidup ataupun trafficking adalah termasuk dalam 5 jenis perdagangan yang harus dihindari menurut pandangan Buddhis, yang terdapat dalam Vyagha Pajja Sutta (A. III 207). Memperdagangkan makhluk hidup seperti pada praktik perbudakan, menjual bayi atau anak dan wanita, termasuk bisnis pelacuran adalah kejahatan. Orang yang melakukan kejahatan ini, akan menderita di kehidupan ini dan kelak akan terlahir di alam binatang akibat dari perbuatana dan kebodohannya.

KESIMPULAN

Dalam penanganan perdagangan perempuan dan anak, diharapkan keterlibatan berbagai pihak di dalamnya mulai dari pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah, kalangan akademisi,  kelompok masyarakat, individu untuk dapat membantu korban perdagangan perempuan dan anak maupun untuk membantu memberikan dukungan dan tekanan terhadap pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan yang berpihak melindungi korban dan menjerat pelaku perdagangan. Kuatnya keyakinan terhadap ajaran agama, mengetahui akibat-akibat dari perbuatan yang dilakukan, dapat juga mengurangi terjadinya trafficking.

SARAN

Yang dapat anda lakukan jika saudara atau teman anda menjadi korban perdagangan (trafficking) berikan dukungan secara penuh, dan kumpulkan bukti-bukti dengan mencatat tanggal, tempat kejadian serta ciri-ciri pelaku. Serta pilih orang yang dapat dipercaya (keluarga)  untuk menceritakan permasalahan yang terjadi. Minta tolong untuk melaporkan kepada pihak yang berwajib.

FILSAFAT BUDDHIS

April 8, 2010

FILSAFAT BUDDHIS

By : Erl Shi Jiu Zhen

Jenis Filsafat

  1. Ontologi           : “being”, ilmu tentang keberadaan “ada”

wilayah ontologi

–    Antropologi ilmu tentang manusia

–    Kosmologi ilmu tentang alamsemesta

–    Metafisik ilmu yang bertifat apstrak/ sesuatu dibalik yang Nampak

  1. Epistimologi      : ilmu tentang pengetahuan
  2. Nilai                 : ilmu tentang etika/ estetika

Pandangan-Pandangan Hidup

Pandangan Spiritualisme

–         segala sesuatu adalah jiwa atau kesadaran

–         tubuh hanyalah sebagai alat untuk jiwa

–         menekankan kehidupan setelah meninggal/ hidup yang sekarang perjuangan untuk akan dating/setelah kematian

Pandangan Hinduisme

–         hidup adalah untuk bertakwa kepada tuhannya

–         menekankan upacara-upacara dan pengorbanan-pengorbanan hal ini menimulkan reaksi dari kelompok paham lain seperti Carvaka, Buddhisme dan Janisme

Pandangan Buddhis

Buddhis mempunyai pandangan jalan tengah yaitu mengatasi jalan eksrim kiri(materialisme) dan eksrim kanan ( sepiritualisme )

Pandangan Buddhis mengenai Antropologi

–   Manusia terdiri dari perpaduan-perpaduan antara jasmani dan rohani

Pandangan Buddhis mengenai Kosmologi

–    alam semesta ini tidaklah terbatas dan segala sesuatunya adalah sunyata/ tidak kekal mengalami perubahan yang terus menerus/ mengalami efolusi

Pandangan Buddhis mengenai metafisik

–         keberadaaan sesuatu diluar jangkauan panca indra

Ciri keberadaan sesuatu menurut Buddhis

  1. Segala sesuatu adalah Anica/ tidak kekal/ selalu berubah
  2. Segala sesuatu adalah dukkha/ tidak memuaskan
  3. Segala sesuatu adalah anatha/ tanpa inti/ tidak ada yang berdiri sendiri/ tanpa ego