PANDANGAN AGAMA BUDDHA TENTANG ABORSI

PANDANGAN AGAMA BUDDHA TENTANG ABORSI

PABDANGAN AGAMA BUDDHA TENTANG ABORSI

Dalam perkembangan dunia saat ini, masalah sosial mulai muncul sebagai masalah yang sangat komplek. Kehidupan sosial kemasyarakatan sering dihadapkan pada permasalahan yang serius. Kita akan membahas masalah aborsi dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Aborsi yaitu pengguguran kandungan karena berbagai alasan. Aborsi pada dasarnya malanggar hak setiap manusia untuk hidup. Aborsi yang dilakukan oleh manusia sering kali dilakukan oleh anak-anak muda yang melakukan hubungan seks bebas sebelum menikah tanpa memperhitungkan akibat yang akan ditimbulkan. Anak muda yang melakukan hubungan kelamin secara bebas akan menimbulkan dampak yang negatif karena pasangan wanitanya bisa hamil. Hal tersebut yang membuat kebingungan dari pasangan muda tersebut karena dalam usia yang masih muda mereka akan menjadi orang tua, belum mempunyai perekonomian yang mapan, dan lain sebagainya karena alasan tersebut maka pasangan wanita akan melakukan aborsi.

Selain aborsi yang dilakukan oleh anak muda juga dilakukan oleh ibu yang telah mengandung karena berbagai alasan. Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan aborsi bisa dilakukan dengan alasan bayi dalam kandungan dapat mempengaruhi kesehatan ibu bahkan dapat mengancam keselamatan nyawa ibu. Dalam kasus pemerkosaan, abosi dapat dilakukan karena dapat mengganggu kesehatan mental si ibu. Janin didalam kandungan dalam kondisi abnormal serta seorang ibu yang terkena penyakit HIV/AIDS, maka aborsi bisa dilakukan. Dari faktor sosial ekonomi, seorang ibu bisa melakukan aborsi, misal ibu tersebut tidak mempunyai cukup uang untuk menghidupi calon bayi dan mempengaruhi kehidupan si bayi nantinya. Serta dalam suatu negara yang mempunyai populasi yang sangat cepat, aborsi mungkin dilakukan untuk menghindari pertambahan penduduk yang cepat. Hal-hal tersebut yang menjadi alasan mengapa aborsi diperbolehkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Dari sudut pandang Buddhis aborsi bisa di toleransi dan dipertimbangkan untuk dilakukan. Agama Buddha, umat Buddha terdiru dari dua golongan yaitu pabbajita dan umat awam. Seorang pabbajita mutlak tidak boleh melakukan aborsi karena melanggar vinaya yaitu parajjika. Tetapi sebagai umat awam aborsi boleh dilakukan dengan alasan yang kuat. Misal janin dalam kandungan dalam kondisi abnormal yang dapat membahayakan kesehatan ibu bahkan dapat mengancam keselamatan ibu. Aborsi dalam agama Buddha merupakan suatu pembunuhan yang tidak diperbolehkan yang dapat menimbulkan karma buruk. Tetapi agama Buddha tidak melarang secara multak orang yang melakukan aborsi. Dengan alasan yang sangat kuat aborsi dapat dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Hal terbaik untuk tidak melakukan aborsi adalah menghindari terjadinya aborsi misal tidak melakukan hubungan seks bebas yang bisa memungkinkan terjadinya aborsi. Dalam kasus lain yang tidak dapat dihindari untuk terjadinya aborsi boleh dilakukan dengan alasan tidak ada cara lain yang terbaik dan dengan alasan yang sangant kuat. Aborsi boleh dilakukan dengan kondisi yang sangat sulit akan tetapi seminimal mungkin untuk menghindari terjadinya aborsi karena dalam agama buddha aborsi merupakan suatu pembunuhan yang tidak diperbolehkan karena menghilangkan nyawa suatu mahluk yang mengakibatkan karma buruk.

Tinggalkan komentar